Dua pemuda berbakat asal Indonesia, Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As'ari, berhasil mengukir prestasi gemilang di ajang internasional dengan meraih medali emas dalam ekshibisi WorldSkills Competition (WSC) 2024 yang digelar di Lyon, Prancis. Keduanya unggul di bidang Rail Vehicle Technology, membawa pulang kebanggaan bagi tanah air.
Cahyo Dwi Prayogo, alumni SMKN 8 Jember, kini bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI), sementara Mohamad As'ari, alumni SMKN 2 Sragen, Jawa Tengah, juga mengabdikan dirinya di dunia yang sama. Dalam ajang bergengsi yang berlangsung dari 5 hingga 14 September 2024, Cahyo dan As'ari menunjukkan keahlian luar biasa, mengalahkan peserta dari berbagai negara.
Teknik dan Ketekunan yang Membawa Keberhasilan
As'ari menjelaskan bahwa dalam kompetisi tersebut, mereka lebih banyak berhadapan dengan tantangan praktik yang mengharuskan mereka menggunakan alat dengan teliti dan mengikuti instruksi sesuai SOP. "Pada kompetisi tersebut, lebih ke arah praktik dalam penggunaan alat dan menguasai perintah sesuai alur instruksi (SOP) task project yang diberikan," ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (26/9/2024).
Cahyo dan As'ari bukanlah pendatang baru di dunia teknik. Cahyo, yang memiliki latar belakang di bidang Teknik Otomotif, dan As'ari, dengan keahlian di bidang Teknik Instalasi Listrik, sudah dibekali dengan ilmu sejak masa SMK.
"Di SMK saya dilatih untuk problem solving, baik itu tentang mekanik maupun listrik. Saya juga diajarkan bagaimana memecahkan masalah di bidang instalasi," kata As'ari.
Keduanya mempersiapkan diri selama empat bulan sebelum mengikuti WSC 2024. Beruntung, pengalaman bekerja di KAI turut membantu mereka dalam menghadapi berbagai tantangan teknis selama kompetisi.
"Kami punya dasar-dasar selama di SMK, dan untuk persiapan lomba kami juga terbantu oleh KAI Group," ujar Cahyo.
Berkat Karier di KAI
Bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan peluang bagi Cahyo dan As'ari untuk terus mengasah kemampuan mereka. Selama di KAI, Cahyo dituntut untuk dapat merancang, merawat, dan memperbaiki sistem kereta api, keterampilan yang sangat berperan dalam menghadapi tantangan di WSC.
Menurut As'ari, kariernya di KAI diperoleh berkat keterampilannya dalam menggunakan alat kerja serta pengetahuan tentang komponen-komponen yang digunakan dalam sistem perkeretaapian. Keterampilan ini ia peroleh dan kembangkan sejak masa SMK hingga kariernya di KAI.
"Saya mendapat banyak pengalaman selama bekerja di KAI, terutama dalam bidang permesinan, kelistrikan, dan pneumatik. Semua ini menjadi bekal yang berguna selama bekerja di KAI dan berkompetisi di WSC," ujar Cahyo.
Meskipun sudah memiliki banyak pengetahuan, menurut As'ari, masuk dan bekerja di KAI tidaklah mudah. Seleksi ketat, mulai dari administrasi hingga wawancara, menjadi tantangan tersendiri bagi para calon pekerja. Namun, kerja kerasnya berbuah manis ketika di awal 2024 ia mendapatkan posisi baru sebagai Final Test Junior Specialist.
"Tentu saja ini titik yang sangat berharga bagi saya," ungkapnya.
Bangga Menjadi Tim yang Solid
Kebersamaan antara Cahyo dan As'ari dalam tim di WSC 2024 menjadi pengalaman berharga bagi keduanya. Cahyo mengaku bangga bisa berkompetisi bersama As'ari, yang menurutnya sangat pintar dan bersikap ramah.
"Senang dan bangga karena di satu sisi beliau orangnya sangat pintar dan juga friendly. Saya merasa terbantu dan termotivasi untuk menjadi satu tim dengan Kak As'ari," tutur Cahyo.
Prestasi Cahyo dan As'ari di WorldSkills Competition 2024 menunjukkan bahwa pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya di bidang teknik, mampu bersaing di kancah internasional. Selain itu, pengalaman bekerja di KAI menjadi faktor penting yang membantu mereka meraih kesuksesan ini.
Keberhasilan kedua pemuda ini tidak hanya membanggakan mereka pribadi, tetapi juga menginspirasi generasi muda lainnya di Indonesia untuk terus mengembangkan keterampilan mereka dan berani bersaing di tingkat global.