Padang,
Sebuah Focus Group Discussion (FGD) penting, bertajuk DELPHI Consultation, telah sukses diadakan oleh konsorsium tiga perguruan tinggi vokasi: Politeknik Negeri Padang, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, dan Sekolah Vokasi Universitas Negeri Padang. Acara ini dipimpin oleh DR. Fauzi dan berfokus pada identifikasi faktor-faktor pengubah (drivers of change) yang akan mendorong transformasi ketenagakerjaan di Sumatera Barat. Diskusi ini juga mengeksplorasi peluang dan tantangan dalam mewujudkan kemajuan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan di Sumatera Barat.
Acara FGD ini diresmikan oleh Wakil Direktur Bidang Kerjasama Politeknik Negeri Padang, Ir. Ihsan Lumasa Rimra S.ST., M.Sc DECN. Kegiatan ini diikuti oleh para peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah provinsi, industri, dan akademisi. Mereka berkolaborasi dalam merumuskan faktor-faktor pengubah yang akan mendorong transformasi ketenagakerjaan di Sumatera Barat serta merespons perubahan di pasar tenaga kerja dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi lokal.
Identifikasi Faktor Pengubah untuk Transformasi Ketenagakerjaan
Diskusi dalam FGD ini menekankan pentingnya mengidentifikasi faktor-faktor pengubah yang akan mempengaruhi transformasi ketenagakerjaan di Sumatera Barat. Beberapa faktor utama yang dibahas meliputi kemajuan teknologi, perubahan demografi, kebutuhan industri, serta kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan tenaga kerja terampil.
Kemajuan teknologi, misalnya, diakui sebagai salah satu pengubah utama yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor. Teknologi juga membuka peluang baru bagi penciptaan lapangan kerja, terutama di sektor-sektor yang berbasis pengetahuan dan inovasi. Namun, teknologi juga membawa tantangan tersendiri, seperti kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi terbaru.
Perubahan demografi, termasuk pertumbuhan penduduk dan perubahan struktur usia tenaga kerja, juga menjadi perhatian utama. Sumatera Barat, seperti banyak daerah lain di Indonesia, menghadapi tantangan dari segi ketersediaan tenaga kerja muda yang siap memasuki pasar kerja. Oleh karena itu, pendidikan vokasi menjadi sangat penting dalam mempersiapkan generasi muda yang siap kerja dan mampu bersaing di pasar global.
Kolaborasi Multi-Pihak untuk Transformasi Ekonomi
FGD DELPHI Consultation ini diakui sebagai langkah vital dalam perencanaan pengembangan kebijakan serta inisiatif yang terarah dan efektif di wilayah Sumatera Barat. "Kegiatan ini membuktikan pentingnya memahami dan merespons dinamika ketenagakerjaan serta inovasi di daerah untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan masyarakat," ujar DR. Fauzi.
Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan ini. Perwakilan pemerintah provinsi memberikan pandangan mengenai kebijakan yang diperlukan untuk mendukung transformasi ketenagakerjaan, sementara industri memberikan masukan tentang kebutuhan riil di lapangan. Akademisi, di sisi lain, berperan dalam merumuskan strategi pendidikan dan pelatihan yang relevan.
Menghadapi Tantangan dan Memanfaatkan Peluang
Diskusi yang produktif dan pertukaran ide yang terjadi dalam FGD ini diharapkan akan melahirkan solusi inovatif yang mampu mengatasi tantangan lokal dan regional. Beberapa tantangan yang diidentifikasi termasuk kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja, kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri, serta ketidakpastian ekonomi global yang dapat mempengaruhi pasar tenaga kerja.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat banyak peluang yang bisa dimanfaatkan. Sumatera Barat memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan hilirisasi sektor pertanian. Dengan pengembangan yang tepat, kedua sektor ini bisa menjadi motor penggerak utama ekonomi daerah. Pengembangan pariwisata, misalnya, dapat menciptakan banyak lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sementara itu, hilirisasi sektor pertanian dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan membuka peluang ekspor.
Kesimpulan dan Harapan untuk Masa Depan
FGD DELPHI Consultation ini mencerminkan komitmen kuat dari semua pihak terkait untuk membangun sinergi dan kolaborasi demi mencapai tujuan bersama. "Kami berharap bahwa hasil dari FGD ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk kebijakan dan inisiatif yang lebih efektif untuk masa depan Sumatera Barat," kata Ir. Ihsan Lumasa Rimra.
Hasil dari FGD ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk perencanaan dan pengembangan potensi daerah yang lebih baik di masa depan. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Sumatera Barat optimis bisa meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan memanfaatkan potensi daerah secara maksimal. Ini tidak hanya untuk kemajuan pendidikan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat secara keseluruhan.