Politeknik Negeri Fakfak Usulkan 8 Prodi Baru, Sesuai Potensi Lokal Papua Barat
Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) terus mendorong peran pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan daerah. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengajukan delapan program studi (prodi) baru yang disesuaikan dengan potensi lokal Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Langkah ini diumumkan dalam kuliah umum bertajuk “Diktisantek Berdampak untuk Papua” yang digelar pada Jumat, 4 Juli 2025, di Gedung Ketahanan Pala Polinef. Hadir langsung dalam kegiatan ini Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto.
Direktur Polinef, Muhammad Nur, berharap delapan prodi ini segera terealisasi demi menjawab tantangan industri dan mendukung pembangunan Papua Barat secara berkelanjutan.
Prodi Baru yang Diusulkan
Dalam sambutannya, Muhammad Nur memaparkan daftar prodi baru yang diajukan, antara lain:
• D3 Teknologi Pertambangan Mineral
• D3 Teknologi Eksplorasi Migas
• D4 Kimia Terapan
• D4 Agribisnis Perikanan
• D4 Administrasi Pemerintahan Daerah
• D4 Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak
• D4 Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan
Usulan ini mencerminkan potensi unggulan Fakfak di sektor pertambangan, perikanan, migas, serta energi terbarukan yang masih sangat terbuka untuk dikembangkan.
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, menyambut positif usulan Polinef. Menurutnya, program-program tersebut sangat penting dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan siap kerja.
“Program-program studi tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan dunia kerja serta mendukung percepatan pembangunan daerah,” ujar Bupati Fakfak.
Pemerintah daerah siap mendukung kebutuhan infrastruktur dan kemitraan yang diperlukan agar implementasi prodi baru ini berjalan lancar.
Menteri Tekankan Tiga Fungsi Kampus Vokasi
Prof. Brian Yuliarto menekankan pentingnya tiga fungsi utama pendidikan tinggi vokasi: mendidik SDM unggul, menghasilkan inovasi dan riset terapan, serta memberi solusi konkret bagi masyarakat sekitar.
Ia juga mengingatkan pentingnya manajemen kampus yang kuat dan kolaborasi aktif antara pemerintah daerah dan industri.
“Politeknik seperti Polinef harus menjadi simpul pertumbuhan ekonomi daerah… Ketersediaan SDM unggul adalah kunci masuknya investasi,” ujar Prof. Brian.
Dalam kunjungan tersebut, Mendiktisaintek juga meresmikan gedung baru Polinef, menyerahkan Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan mendukung penguatan Teaching Factory sebagai bagian dari pendekatan project-based learning.
Profil Singkat Politeknik Negeri Fakfak
- Nama Kampus: Politeknik Negeri Fakfak (Polinef)
- Lokasi: Kabupaten Fakfak, Papua Barat
- Tahun Berdiri: 2012
- Program Studi Saat Ini: D3 Teknik Mesin, Sipil, Listrik, Manajemen Informatika, Agroindustri; D4 Teknik Jalan & Jembatan, Akuntansi Publik, Pengelolaan Agribisnis Perkebunan
Artikel Terkait
- PNP Kembangkan Sistem IoT Deteksi Ninja Sawit
- Kampus Vokasi dan Teaching Factory Berbasis Daerah
- Kemenkeu Dukung Riset Mahasiswa Vokasi
- Politeknik Kupang Buka Prodi Energi Terbarukan
Inisiatif penambahan prodi ini menunjukkan bahwa Polinef terus memperkuat perannya sebagai pusat vokasi yang tak hanya mengandalkan teori, tapi juga relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat lokal.
Jika Anda mendukung langkah vokasi yang makin berpihak pada daerah dan industri, silakan bagikan artikel ini—karena kolaborasi pendidikan dan inovasi dimulai dari daerah kita sendiri.