Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan (Kanwil Kemenkumham Kalsel) terus mendorong penguatan sistem kekayaan intelektual (KI) di lingkungan pendidikan tinggi dengan menggandeng Politeknik Hasnur Banjarmasin. Dalam kunjungan koordinasi yang digelar baru-baru ini, kedua pihak membahas peluang pendaftaran paten serta pengembangan ekosistem kekayaan intelektual di kampus vokasi tersebut.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkumham Kalsel, Riswandi, bersama tim Pelayanan KI, sementara dari Politeknik Hasnur hadir Wakil Direktur I, Ali Harun, Ketua Sentra KI Ikhsan Wahyudi, serta Sekretaris Sentra KI Ainun Qomariah.
Menurut Riswandi, agenda utama pertemuan ini adalah menggali potensi karya-karya inovatif yang dapat diajukan sebagai permohonan paten oleh civitas akademika Politeknik Hasnur. “Langkah ini bukan hanya mendorong semangat inovasi, tetapi juga memberi perlindungan hukum yang kuat terhadap hasil karya dan penelitian yang dikembangkan oleh para dosen dan mahasiswa,” ujarnya.
Sebagai bagian dari tindak lanjut, disepakati pula penyusunan perjanjian kerja sama baru antara Kemenkumham Kalsel dan Politeknik Hasnur, menyesuaikan dengan nomenklatur dan struktur kelembagaan terkini. Kerja sama ini akan menjadi dasar hukum yang mempermudah proses administrasi dan pelayanan terkait pendaftaran paten, merek, hak cipta, hingga desain industri.
Dalam kesempatan itu, terungkap bahwa Sentra Kekayaan Intelektual (Sentra KI) di Politeknik Hasnur masih dalam tahap pengembangan dan belum diresmikan secara formal. Oleh karena itu, peresmian Sentra KI menjadi prioritas ke depan agar kampus memiliki unit resmi yang menangani urusan kekayaan intelektual.
Selain itu, Politeknik Hasnur juga belum memiliki akun Sentra HKI yang diperlukan untuk mengakses sistem layanan daring Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Pihak Kanwil Kemenkumham Kalsel pun menyatakan siap memfasilitasi pembuatan akun tersebut agar Politeknik Hasnur dapat mengelola pengajuan kekayaan intelektual secara mandiri dan optimal.
Melalui kerja sama ini, kedua institusi berharap dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya perlindungan KI di lingkungan akademik, sekaligus mendorong munculnya inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan dunia industri. Kolaborasi ini juga menjadi langkah strategis dalam menjadikan Politeknik Hasnur sebagai kampus vokasi yang unggul dalam pengembangan ilmu terapan berbasis kekayaan intelektual.