Kursus Otomotif Dorong Hemat Energi dan Selamatkan Bumi

Vokasindo
0

 

LKP Riau Cipta Mekanik (RCM)


Tidak hanya pendidikan vokasi formal yang mulai mengembangkan pelestarian lingkungan, tetapi pendidikan vokasi nonformal pun mulai melangkah ke arah yang sama. Melalui kursus otomotif, khususnya sepeda motor, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) menghadirkan tenaga kerja maupun wirausaha di bidang otomotif. Salah satu LKP yang mengambil langkah revolusioner dalam mengadopsi konversi sepeda motor dari bahan bakar minyak ke listrik adalah LKP Riau Cipta Mekanik (RCM), yang berlokasi di Pekanbaru, Riau.

Amir Amin, pemimpin LKP RCM, mengungkapkan bahwa penambahan materi konversi sepeda motor listrik dalam kurikulum mereka merupakan terobosan baru dalam program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2023 yang dilaksanakan di LKP tersebut. "Emisi gas yang dikeluarkan dari motor konvensional memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, kami menyusun kurikulum dengan menambahkan materi tentang motor listrik dan melihat tren bahwa motor listrik mulai diminati," ungkap Amir.

 

Meningkatkan Kualitas SDM dalam Bidang Otomotif

Dengan peningkatan jumlah motor listrik, tentu perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang otomotif. Melalui program PKW, LKP RCM berusaha mempersiapkan SDM yang kompeten. Menurut Amir, setelah pelatihan, peserta didik PKW diharapkan dapat membuka usaha bengkel masing-masing dan mampu memperbaiki motor listrik.

Program PKW merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan. Program ini bertujuan untuk melahirkan wirausahawan baru di berbagai bidang, termasuk bidang otomotif. Salah satu alumni program PKW dari LKP RCM adalah Ridho Pangestu, yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik kendaraan ringan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

 

Kisah Sukses Ridho Pangestu

Ridho Pangestu adalah contoh sukses dari program PKW. Setelah lulus dari SMK dan mendapatkan pekerjaan, Ridho tetap ingin mewujudkan mimpinya membuka bengkel dan berwirausaha secara mandiri. "Saya sudah tertarik di dunia otomotif sejak masuk SMK. Karena ingin menambah ilmu baru, saya ikut program PKW yang gratis dan mendapatkan banyak pengetahuan baru," ungkap Ridho.

Ridho menyampaikan bahwa pendidikan vokasi di SMK dan LKP telah meningkatkan keterampilannya di bidang otomotif. Ia dilatih melalui pembelajaran berbasis praktik dan project-based learning (PBL). Melalui program PKW di LKP, Ridho menjadi lebih paham tentang kewirausahaan dan konversi motor listrik. "Untuk pembelajaran motor listrik, saya mengenal dasar-dasarnya, instalasi, hingga pemeliharaan motor listrik. Materi-materi tersebut sangat berguna sebagai bekal dalam membuka usaha," tutur Ridho menjelaskan materi konversi motor listrik.

 

Manfaat Program PKW

Menurut Ridho, materi motor listrik dalam program PKW memberinya wawasan tentang perkembangan teknologi terkini dalam dunia otomotif. Ini juga membantu menciptakan keterampilan yang lebih adaptif dan pemahaman yang lebih mendalam. Selain manfaat teknis, Ridho juga mendapatkan modal usaha berupa alat-alat bengkel dari program PKW. Dengan materi kewirausahaan yang diterima, ia mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan merintis usaha yang berkelanjutan. Kini, Ridho telah membuka usaha bengkel di sekitar rumahnya yang setiap hari ramai dikunjungi pelanggan.

"Untuk servis, kalau lagi ramai bisa lebih dari 10 motor, mulai dari servis ringan sampai servis berat. Untungnya, saya sudah punya modal dan kompetensi berkat ikut program PKW," jelas Ridho.

 

Pendidikan Vokasi Nonformal: Jalan Menuju Kemandirian

Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang diusung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan bertujuan untuk menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru yang siap terjun ke dunia bisnis. Program ini memberikan pelatihan keterampilan serta pengetahuan kewirausahaan kepada peserta didik, sehingga mereka tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu membuka usaha sendiri.

LKP Riau Cipta Mekanik (RCM) merupakan salah satu lembaga yang berhasil menerapkan program PKW dengan baik. Dengan mengadopsi teknologi motor listrik dalam kurikulumnya, LKP RCM menunjukkan bahwa pendidikan vokasi nonformal bisa turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Ini juga membuktikan bahwa pendidikan vokasi nonformal memiliki peran penting dalam mencetak tenaga kerja yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

 

Dampak Positif Bagi Lingkungan

Konversi motor konvensional menjadi motor listrik adalah langkah konkret untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Motor listrik tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih efisien dalam penggunaan energi. Dengan semakin banyaknya pengguna motor listrik, diharapkan dapat terjadi penurunan signifikan dalam polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

 

Kontribusi Pendidikan Vokasi dalam Pelestarian Lingkungan

Pendidikan vokasi, baik formal maupun nonformal, memainkan peran penting dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan. Melalui kurikulum yang mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, lembaga pendidikan vokasi dapat membekali siswa dengan keterampilan yang relevan untuk masa depan. Ini juga membuka peluang baru bagi siswa untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan melalui pekerjaan mereka.

LKP Riau Cipta Mekanik, dengan program PKW-nya, memberikan contoh yang baik tentang bagaimana pendidikan vokasi nonformal dapat beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Dengan fokus pada teknologi motor listrik, mereka tidak hanya memberikan keterampilan teknis kepada siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

 

Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang diterapkan oleh LKP Riau Cipta Mekanik menunjukkan bahwa pendidikan vokasi nonformal dapat memainkan peran penting dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi. Dengan kurikulum yang mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan seperti motor listrik, LKP RCM membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Kesuksesan alumni seperti Ridho Pangestu menjadi bukti nyata bahwa program PKW dapat menghasilkan wirausahawan yang kompeten dan siap berkontribusi terhadap masyarakat. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi dengan industri, pendidikan vokasi nonformal memiliki potensi besar untuk menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat dan kesadaran lingkungan yang tinggi.

Melalui langkah-langkah konkret seperti ini, kita dapat bersama-sama mendorong hemat energi dan menyelamatkan bumi, sambil meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas. LKP Riau Cipta Mekanik telah menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas dan program yang tepat, pendidikan vokasi nonformal dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)