Firman Arifin, seorang dosen di Departemen Teknik Elektronika di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), telah berhasil mengembangkan sebuah aplikasi penghitungan suara yang canggih dan aman. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah kecurangan dalam penghitungan suara yang sering terjadi dalam pelaksanaan pemilu.
Pengembangan aplikasi ini, yang telah berlangsung selama 10 tahun, telah melalui berbagai fase, mulai dari sistem perhitungan manual hingga penerapan teknologi modern. Aplikasi yang dikembangkan oleh Firman Arifin berbasis website dan WhatsApp, memudahkan proses entri data dan penghitungan suara dengan menggunakan data dasar yang bersumber langsung dari Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Firman, yang juga menjabat sebagai Ketua Senat di PENS, menjelaskan, “Data dasar yang kami gunakan adalah real count dari TPS, termasuk data partai, data TPS, data calon legislatif, dan data calon presiden, yang menjadi acuan utama dalam perhitungan."
Aplikasi ini mengintegrasikan tiga metode validasi data untuk memastikan keakuratan dan keamanan. Pertama, penggunaan PIN yang berfungsi sebagai password dan untuk mengidentifikasi TPS dan lokasi pemungutan suara. Kedua, format pengiriman data yang disesuaikan untuk memastikan data masuk sesuai kategorinya. Ketiga, pencocokan jumlah data yang dikirim dengan jumlah di Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk validasi akhir.
Menurut Firman, aplikasi ini tidak hanya mempercepat proses penghitungan suara tapi juga secara signifikan mengurangi risiko manipulasi dan penjualan suara. “Dengan aplikasi ini, potensi kecurangan dapat dengan mudah dilacak berkat sistem penghitungan berbasis data real dari TPS,” ujarnya.
Proses pembuatan aplikasi ini juga melibatkan kolaborasi dengan mahasiswa dari berbagai program studi di PENS, termasuk Multimedia Broadcasting, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika. Firman mengungkapkan rasa bangganya atas keterlibatan mahasiswa dalam proyek ini dan berharap untuk melanjutkan pengembangan aplikasi bersama mahasiswa bimbingannya.
Firman berencana untuk terus mengembangkan aplikasi ini, melihat adanya banyak peluang untuk memperluas penerapannya tidak hanya dalam konteks pemilu tetapi juga dalam pengembangan keilmuan dan kewirausahaan, mendorong mahasiswa menjadi technopreneur yang sukses.