Poltekkes Indonesia Resmi Jadi WHO Collaborating Centre untuk Keperawatan & Kebidanan
Jakarta, 19 Juni 2025 – Jaringan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes RI telah secara resmi ditetapkan sebagai WHO Collaborating Centre for Nursing and Midwifery Development untuk kawasan Pasifik Barat. Penunjukan ini diumumkan dalam sebuah seremoni yang dihadiri Dr. Saia Ma’u Piukala, Direktur Regional WHO Pasifik Barat, bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin :contentReference[oaicite:1]{index=1}.
Penetapan ini menandai peran strategis Poltekkes sebagai pusat kolaborasi internasional untuk pendidikan dan pengembangan keperawatan serta kebidanan. Total, 38 kampus Poltekkes di 33 provinsi akan berfungsi sebagai basis penguatan kapasitas regional :contentReference[oaicite:2]{index=2}.
Program Utama dan Capaian
- Pengembangan 50 modul pelatihan kelas internasional sejak 2022.
- Pelatihan intensif untuk 50 dosen dari 24 kampus Poltekkes di Medan, Yogyakarta, Surabaya, dan Pontianak :contentReference[oaicite:3]{index=3}.
- Peluncuran program Kepemimpinan Kebidanan, yang mempertemukan 20 pengajar kebidanan untuk pembinaan kepemimpinan kesehatan ibu dan bayi baru lahir :contentReference[oaicite:4]{index=4}.
Signifikansi Nasional dan Regional
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, “Indonesia bangga Poltekkes ditetapkan sebagai Pusat Kolaborasi WHO,” yang menegaskan komitmen kuat negeri ini dalam memperkuat pendidikan tenaga kesehatan :contentReference[oaicite:5]{index=5}.
Menurut Piukala, penunjukan ini merupakan momen penting. “Pengalaman nasional Poltekkes dapat memperkuat kapasitas regional serta memajukan pendidikan keperawatan dan kebidanan demi kebaikan wilayah Pasifik Barat” :contentReference[oaicite:6]{index=6}.
Dampak untuk SDM Kesehatan dan Masyarakat
- Peningkatan rasio tenaga kesehatan di atas standar WHO (44,5 tenaga kesehatan per 10.000 penduduk).
- Dukungan terhadap penurunan angka kematian ibu dari 311 menjadi 140 per 100.000 kelahiran, serta balita dari 52 menjadi 21 per 1.000 sejak 2000 :contentReference[oaicite:7]{index=7}.
- Peningkatan kualitas pengajaran klinis dan pemimpin kebidanan, berdampak langsung terhadap mutu pelayanan ibu dan anak.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi, khususnya di bidang kesehatan, makin memegang peran penting bagi pembangunan masyarakat dan mencetak tenaga profesional yang siap berkarya dan berkiprah global.
Langkah Berikutnya
- Integrasi pelatihan instruktur klinis terakreditasi ke dalam program Poltekkes.
- Perluasan program kepemimpinan kebidanan ke kampus Poltekkes di seluruh provinsi.
- Pengembangan riset kolaboratif antara kampus vokasi, WHO, dan pemerintah daerah.
Artikel Terkait
- Polinema Buka Jalur Mandiri Konsorsium TA 2025/2026: Cek Jadwal dan Cara Daftarnya
- Polindra Buka Seleksi Mandiri Konsorsium: Jadwal & Program Studi 2025
Jika Anda terinspirasi oleh pencapaian ini, mari bersama-sama mendukung pendidikan vokasi yang berdampak positif bagi masyarakat. Bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga Anda.
Label: Poltekkes Kemenkes, WHO Collaborating Centre, keperawatan, kebidanan, pendidikan vokasi, SDM kesehatan