Kementerian Perdagangan Dukung Integrasi Vokasi dan Industri di Trade Expo Indonesia 2024

Vokasindo
0

 

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, Miftah Farid

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, Miftah Farid, memberikan apresiasi terhadap semangat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Vokasi) dalam mendukung Satuan Pendidikan Vokasi (SPV) untuk terintegrasi dengan industri. Dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) yang berlangsung pada Jumat, 4 Oktober 2024, Miftah menekankan banyaknya peluang yang dapat dimanfaatkan SPV untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

 

“Semangat Ditjen Vokasi Kemendikbudristek sangat luar biasa dalam mendukung integrasi antara Satuan Pendidikan Vokasi dan industri,” ungkap Miftah di Jakarta. Ia menambahkan bahwa TEI ke-39 tahun ini mendapatkan pengakuan yang tinggi dari eksportir domestik serta pembeli internasional, yang terlihat dari peningkatan jumlah peserta yang naik 10 persen dibandingkan tahun lalu.

 

Pada TEI tahun ini, terdapat 9.000 pembeli internasional yang terdaftar, meningkat 52 persen dibandingkan tahun 2023. Miftah menekankan bahwa kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku pendidikan vokasi untuk membangun hubungan dengan 1.300 pelaku usaha Indonesia yang hadir di acara tersebut, berkontribusi terhadap penguatan daya saing produk dalam negeri.

 

“Selain itu, ada peluang untuk penetrasi pasar ekspor melalui business matching dan business counseling, di mana perwakilan perdagangan luar negeri akan memberikan informasi pasar terkait produk-produk yang dipamerkan oleh Satuan Pendidikan Vokasi,” jelasnya.

 

Salah satu peserta TEI 2024, Politeknik Astra, memamerkan produk mesin berbasis Computer Numerically Controlled (CNC) bernama CNC Innostra. Harki Apri Yanto, perwakilan Politeknik Astra, menjelaskan bahwa produk CNC Innostra memiliki keunikan dan inovasi yang membedakannya dari kompetitor luar negeri, dengan menggabungkan tiga fungsi: milling, laser engraving, dan 3D printing.

 

“Ketiga fungsi ini diharapkan dapat mempermudah proses produksi di sektor manufaktur dan usaha kreatif,” ungkap Harki. Ia juga menambahkan bahwa produk ini telah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Harki mengungkapkan bahwa timnya memerlukan waktu lima tahun untuk mengembangkan produk ini dan sangat berharap dapat memamerkannya di TEI.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)