Politeknik Negeri Semarang (Polines) telah mengambil langkah besar dalam mewujudkan teknologi canggih untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Melalui upaya kolaboratif antara tim dosen dan mahasiswa, mereka memperkenalkan Robot Asisten Medis (RAMA) versi terbaru, RAMA 3.0. Inovasi ini tidak hanya menghadirkan solusi praktis dalam efisiensi operasional di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, tetapi juga menghadirkan paradigma baru dalam pelayanan medis yang berbasis teknologi.
Achmad Fahrul Aji, seorang dosen terkemuka di Jurusan Teknik Elektro Polines dan ketua tim peneliti RAMA, menjelaskan bahwa pengembangan RAMA 3.0 merupakan hasil dari kerjasama dengan PT Telkom Indonesia dan PT Rohde & Schwarz Indonesia melalui program Matching Fund Vokasi tahun 2023. Proyek ini dilakukan sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak akan teknologi yang dapat mengoptimalkan pelayanan kesehatan, terutama setelah pandemi Covid-19 yang mengubah lanskap kebutuhan akan layanan kesehatan yang aman dan efisien.
RAMA 3.0 dibangun dengan fitur-fitur unggulan yang mengesankan, dimulai dari kemampuan navigasi otonom yang memungkinkan robot ini untuk mengirimkan logistik medis seperti obat-obatan dan peralatan medis ke berbagai ruang di fasilitas kesehatan tanpa bantuan langsung. Fitur Telemedis yang terintegrasi memungkinkan dokter untuk berkomunikasi dengan pasien secara virtual, mengurangi risiko penyebaran infeksi serta mempercepat respons medis yang dibutuhkan.
Selain itu, RAMA 3.0 juga dilengkapi dengan anjungan mandiri cek kesehatan yang memungkinkan pengunjung atau pasien untuk melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, saturasi oksigen, denyut nadi, dan suhu tubuh secara mandiri. Data hasil pengukuran langsung dikirimkan melalui teknologi IoT (Internet of Things) untuk dipantau secara real-time oleh tenaga medis, sehingga memungkinkan respons cepat terhadap perubahan kondisi pasien.
Dalam konteks pandemi, RAMA 3.0 menjadi sebuah solusi yang sangat relevan untuk mengurangi kontak langsung antara tenaga medis dengan pasien, sambil tetap menjaga kualitas layanan kesehatan yang optimal. Fitur video conference yang terintegrasi memungkinkan konsultasi antara dokter dan pasien tanpa harus bertemu langsung, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan tambahan bagi pasien yang memerlukan pengawasan medis secara berkala.
Pengembangan RAMA 3.0 juga membuka potensi baru dalam penerapan teknologi untuk mitigasi dan persiapan menghadapi kegawatdaruratan wabah penyakit di masa depan. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi sensor terbaru, RAMA 3.0 tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan aplikasi lebih lanjut dalam pengelolaan kesehatan masyarakat secara holistik.
Polines, melalui proyek ini, menegaskan komitmen mereka dalam memanfaatkan potensi vokasi untuk menghasilkan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat. RAMA 3.0 bukan hanya sebuah produk teknologi, tetapi juga simbol dari dedikasi Polines dalam mendorong kemajuan dalam pendidikan, riset, dan pelayanan kesehatan di Indonesia. Diharapkan, langkah ini akan menginspirasi institusi pendidikan lainnya untuk terlibat aktif dalam menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan-tantangan kesehatan global yang semakin kompleks.