Perguruan Tinggi dan Sekolah Vokasi Majukan Industri Lokal dalam Event "Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024"

Vokasindo
0

 

Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024


Dalam semangat memajukan kemandirian produk lokal dan mendorong Indonesia menuju era emas, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) aktif berpartisipasi dalam Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 yang dibuka pada Selasa, 5 Maret. Acara ini, yang berlangsung dengan tema "Kemandirian Produk Dalam Negeri Menuju Indonesia Emas," melibatkan berbagai inovasi dari pendidikan vokasi dan perguruan tinggi sebagai bagian dari usaha memperkuat industri dalam negeri.



Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, menegaskan pentingnya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dalam mencapai kemandirian nasional. Menurutnya, inisiatif ini telah berhasil meningkatkan lapangan kerja dan menguatkan ekonomi melalui efek domino di berbagai sektor. "Kami berfokus pada peningkatan produk-produk buatan lokal, khususnya dari SMK dan perguruan tinggi, untuk menggantikan impor dan memperkuat kapasitas produksi domestik," ujar Suharti.



Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perekonomian Maritim dan Investasi, yang juga Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), menambahkan bahwa semua kementerian dan lembaga harus memanfaatkan produk lokal untuk mendukung pertumbuhan industri nasional. Luhut menyebut bahwa ada peningkatan signifikan dalam belanja produk dalam negeri, yang mencerminkan upaya kolaboratif untuk mendukung industri lokal.

 

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan kegembiraannya melihat peningkatan partisipasi dalam Business Matching tahun ini, dengan 182 booth yang memamerkan produk-produk lokal, meningkat dari tahun sebelumnya. "Ini adalah kesempatan untuk memperkuat kerjasama antara industri dan pemasok lokal, sehingga memperkuat fondasi industri kita," kata Agus.



Dalam acara tersebut, Ditjen Vokasi Kemendikbudristek memperkenalkan berbagai produk inovatif, termasuk Water Quality Mater dari Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, yang berguna untuk memantau kualitas air. Politeknik Negeri Bali memperkenalkan sistem telemedisin We Care, dan Politeknik Negeri Semarang memamerkan inovasi Plug N Pay untuk konversi motor listrik.



Salah satu highlight adalah presentasi Bus Listrik Merah Putih oleh Muhammad Nur Yuniarto dari Institut Teknologi Sepuluh November yang bekerja sama dengan PT. INKA dan industri lokal lainnya. "Proyek ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dapat menghasilkan solusi inovatif yang mendukung kemandirian teknologi kita," jelas Yuniarto.



Event ini, yang dihadiri oleh 86 kementerian/lembaga, 552 pemerintah daerah, dan perwakilan industri, menandakan komitmen berkelanjutan Indonesia dalam mempromosikan dan mengintegrasikan produk-produk lokal ke dalam rantai pasokan nasional dan global, mendukung visi Indonesia Maju 2045.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)