Inovasi Dosen Polines: Antena Microstrip dari Limbah Katun

Vokasindo
0

 

Antena Microstrip Limbah Katun Polines


Tim dosen Politeknik Negeri Semarang (Polines) mencetak terobosan baru dalam pembuatan antena microstrip dengan memanfaatkan substrat dielektrik dari limbah serat katun dan karbon, sebagai alternatif pengganti substrat fiberglass-epoxy yang umum digunakan.

Antena microstrip, yang merupakan elemen penting dalam infrastruktur telekomunikasi seperti stasiun pemancar, umumnya dibuat dengan substrat FR4 yang terkenal murah dan memiliki insulasi yang baik. Namun, FR4 memiliki kekurangan dalam hal kekuatan tarik dan hanya tahan hingga suhu 130°C.

Merespons hal ini, Budi Basuki Subagio S. dan timnya di Polines berinovasi dengan mengembangkan substrat dari komposit limbah serat katun dan karbon yang tidak hanya ekonomis tetapi juga ramah lingkungan. "Kami berfokus pada penciptaan alternatif yang dapat diaplikasikan di daerah terpencil sebagai dukungan sistem back up fiber optic, seperti di Gir Pasang, Desa Tegalmulyo, lereng Gunung Merapi," ujar Budi.

Inisiatif ini merupakan bagian dari praktik baik dalam program Matching Fund Vokasi 2023, berkolaborasi dengan PT Telkom Akses sebagai mitra industri. Penelitian ini mulai dari identifikasi kebutuhan hingga pengembangan antena yang sesuai dengan kondisi lapangan.

"Kami telah mendesain dan mengembangkan hardware dan software yang diperlukan untuk memproduksi antena microstrip dengan substrat limbah serat katun karbon ini," lanjut Budi Basuki.

Antena hasil inovasi ini telah diuji dalam berbagai lingkungan seperti stadion dan pusat perbelanjaan, menunjukkan keandalan dan efektivitas yang tinggi dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40%.

Budi berharap, "Antena ini di masa depan dapat dipasarkan secara komersial dan membuka peluang pasar baru dalam bidang telekomunikasi, serta meningkatkan kapasitas Indonesia dalam teknologi telekomunikasi."

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)