Pendidikan dan pelatihan vokasi berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama internasional di bidang vokasi semakin gencar dilakukan, termasuk oleh Indonesia.
Dalam acara Temu Konsolidasi Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi 2024, beberapa negara membuka peluang kerja sama untuk satuan pendidikan vokasi di Indonesia. Negara-negara tersebut termasuk Taiwan, Prancis, Ceko, dan Australia. Pada kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 6 Februari 2024, masing-masing narasumber dari empat negara tersebut memaparkan praktik baik yang sudah terjalin dan rencana kerja sama ke depan.
Peluang Kerja Sama dari Berbagai Negara
Secara umum, potensi kerja sama yang ditawarkan meliputi program magang, beasiswa, dan pelatihan untuk instruktur maupun siswa. Berbagai manfaat dari kerja sama ini tidak hanya berdampak pada lulusan tetapi juga pada peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi vokasi di Indonesia.
Taiwan dan Prancis telah menjadi mitra prioritas bagi pendidikan vokasi di Indonesia. Melalui Taipei Economic and Trade Office (TETO), kerja sama di bidang pendidikan vokasi antara Taiwan dan Indonesia terjalin dengan baik. Grace Ou dari TETO menjelaskan mengenai program Intens. "Program ini berfokus pada bidang STEM, semikonduktor, dan keuangan, serta akan dimulai pada pertengahan tahun 2024," tutur Grace dalam sesi Potensi Kerja Sama dengan Mitra Prioritas.
Grace juga menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan talenta bagi perusahaan di Taiwan. Mahasiswa yang menerima beasiswa dapat langsung bekerja di perusahaan setelah menyelesaikan program.
Kerja Sama dengan Prancis
Kerja sama Indonesia dengan Prancis di bidang pendidikan vokasi tercermin dari Campus des Métiers et des Qualifications (CMQ). Phillippe Grange, Tenaga Ahli dari Prancis, menjelaskan bahwa CMQ merupakan himpunan pendidikan dan pelatihan vokasi di Prancis. Lembaga ini aktif berkontribusi dalam pengembangan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia, termasuk bekerja sama dengan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BMTI) di Cimahi, Jawa Barat.
“Capaian dari kolaborasi ini berdampak pada revitalisasi 144 SMK dan pembangunan Center of Excellence for Electricity, Automation and Renewable Energy dengan bantuan dari industri Schneider Electric,” jelas Phillippe.
Kolaborasi dengan Prancis semakin erat dengan pengembangan kerja sama di bidang fesyen desainer dan hospitality dengan BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata (Bispar). Ke depan, CMQ juga akan berkolaborasi dengan BBPPMPV Seni dan Budaya serta BPPMPV Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi dan Komputer (KPTK).
Beasiswa Vokasi di Ceko dan Australia
Gabriella, perwakilan dari Kedutaan Besar Ceko untuk Indonesia, menyebutkan bahwa Ceko membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan beasiswa. "Pendidikan vokasi di Ceko menonjolkan bidang teknik, IT, agrikultur, serta manajemen hotel/hospitality. Kami telah menerima 50 visa jangka panjang untuk siswa belajar di Ceko pada tahun 2023, jumlah tertinggi sejauh ini," ungkap Gabriella.
Menurut Gabriella, industri juga berperan dalam pengembangan pendidikan vokasi di Ceko. Skoda Transportation Corporation, sebagai salah satu industri transportasi dan manufaktur, membuka peluang magang bagi mahasiswa Indonesia.
Program serupa ditawarkan oleh pemerintah Australia. Shabria Fadilah dari Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia memaparkan bahwa kolaborasi Indonesia-Australia dalam pendidikan vokasi dilakukan melalui IA-CEPA. "Kami membuka kesempatan untuk program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Kami juga memiliki Forum Potensi Keterampilan Indonesia-Australia yang menghubungkan institusi Indonesia dengan penyedia VET di Australia," jelas Shabria.
Baik Ceko maupun Australia memberikan peluang kerja sama yang luas untuk satuan pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya melalui program beasiswa dan pelatihan. Kesempatan ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa vokasi sehingga mereka memiliki bekal yang kuat di bidangnya masing-masing.
Kesimpulan
Melalui acara Temu Konsolidasi Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi 2024, Indonesia mendapatkan berbagai peluang kerja sama dengan negara-negara seperti Taiwan, Prancis, Ceko, dan Australia. Kerja sama ini mencakup program magang, beasiswa, dan pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kualitas lulusan tetapi juga memperkuat indikator kinerja utama perguruan tinggi vokasi.
Dengan dukungan dari berbagai negara, pendidikan vokasi di Indonesia dapat lebih responsif terhadap kebutuhan industri global dan lokal. Program-program ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di pasar internasional. Kerja sama ini mencerminkan komitmen bersama untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.